Tokyo, Mobilitas – Suzuki Motor Corporation (Suzuki) disebut-sebut tengah menyiapkan mobil mungil bersumber tenaga dari listrik untuk dijajakan di pasar dalam negeri Jepang pada tahun 2025 nanti. Belum ada informasi pasti tentang basis dari mobil listrik mungil (kei car listrik) itu, meski didugat kuat berbasis Suzuki Hustler.
Mengutip sumber di pabrikan, Nikkei melaporkan Suzuki akan membanderol mobil setrum itu mulai 1 juta yen atau sekitar Rp 127, 2 juta (kurs 1 yen = Rp 127,2). Harga itu telah mennghitung potongan pajak yang disubsidi pemerintah.
“Suzuki berharap harga yang dipatoknya sebesar itu, hanya setengah dari harga yang ditargetkan oleh para pesaingnya (untuk mobil listrik mereka),” ujar sumber yang dikutip media itu, Sabtu (27/11/2021).
Sebelumnya, laman Car and Bike pada Oktober lalu, melaporkan Maruti Suzuki – anak perusahaan Suzuki di India – telah menyatakan rencananya untuk memproduksi dan menjual mobil listrik pada tahun 2025. Mobil setrum ini juga berukuran mungil berbasis Karimun Wagon R.
Bahkan Suzuki di Negeri Sari itu diketahui telah menguji jalan mobil tersebut di berbagai lintasan. Kabarnya, mobil itu di tahap awal dipasarkan di India terlebih dulu, setelah itu menyusul Jepang dan Eropa.
“Untuk jadwal peluncuan kendaraan listrik pertama ini akan diputuskan oleh prinsipal kami Suzuki Motors Jepang. Namun kami (Maruti) akan memperkenalkannya pada tahun 2025,” ujar Chairman Maruti Suzuki India, RC Bhargava.
Bahkan dia menyebut kemungkinan produksi mobil listrik itu di India. “Kalau bisa, saya ingin menjual 10.0000 mobil listrik dalam sebulan,” ucap Bhargava.
Maruti Suzuki belum membeberkan spesifikasi dari mobil tersebut. Meski begitu, media lokal India menyebut Suzuki Wagon R listrik itu diklaim mampu berjalan sejauh 200 kilometer dalam sekali isi daya baterai.
Daya jangkau tersebut penting karena menjadi pertimbangan tersendiri bagi konusmen di India. Pasalnya banyak masyarakat yang menjadi komuter (pelaju dari tempat tinggal ke tempat kerja).
Selain itu, faktor harga juga menjadi aspek yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan konsumen. Oleh karena itu pabrikan berlambang huruf “S” ini akan menggunakan baterai yang tepat.
Sebab baterai merupakan komponen yang memiliki porsi yang besar dalam struktur harga.
Pada 25 Juli, Nikkei melaporkan Suzuki diketahui tengah pabrik baterai di India bersama Denso dan Toshiba. Baterai lithium ion itu digunakan untuk mobil hybrid Suzuki. (Din/Aa)