Jakarta, Mobilitas – Bahkan meski di tahun 2023 selama periode Januari – September atau tiga kuartal pertama 2023 total penjualan mobil listrik berbahan bakar hidrogen di dunia ambles 17,4 persen, Cina tercatat masih membukukan penjualan terbanyak.
Data SNE Research (perusahaan riset pasar dan layanan konsultasi pemasaran asal Korea Selatan) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (3/1/2025) menunjukkan sepanjang sembilan bulan pertama (Januari – September) 2024 itu, sebanyak 9.946 kendaraan listrik hidrogen terjual di dunia. Jumlah ini anjlok 17,4 persen dibanding periode sama di tahun 2023, yang masih sebanyak 12.034 unit.
Pada periode tersebut total jumlah mobil listrik hidrogen (ternasuk kendaraan komersial) mencapai 5.024 unit. Artinya, sekitar 40 persen dari total kendaraan roda empat listrik (mobil penumpang dan kendaraan komersial) yang terjual di dunia, dibukukan di Cina.
Dengan demikian, posisi Negeri Tirai Bambu itu sebagai negara dengan penjualan mobil listrik hidrogen terbanyak di dunia belum tergoyahkan. Sebab, fakta data SNE Research memperlihatkan sepanjang tahun 2023 lalu, total jenderal mobil listrik hidrogen yang terlego di dunia sebanyak 14.451 unit.
Dari jumlah itu, Cina membukukan penjualan sebanyak 5.600 unit. Jumlah ini setara dengan 38,8 persen dari total penjualan di dunia. Penjualan di negara dengan jumlah penduduk 1,425 miliar jiwa itu juga jauh lebih banyak dibanding Korea Selatan yang menjual 4.631 unit, Amerika Serikat 2.992 unit, Eropa 773 unit, Jepang 424 unit, dan wilayah lain yang hanya 31 unit. (Din/Aa)