Jakarta, Mobilitas – Luruhnya kinerja penjualan mobil mewah di Thailand disebut karena lembaga pembiayaan memperketat penyaluran pembiayaan kredit, setelah ekonomi Negeri Gajah Putih itu hanya tumbuh 1,5 persen di kuartal pertama 2024.
Laporan Bangkok Post dan Siam Auto yang disitat Mobilitas di Jakarta, Kamis (2/1/2025) menyebut perkiraan runtuhnya kinerja penjualan mobil mewah itu diungkap Wearnes Automotive Thailand, importir Lotus Cars, mobil premium asal Inggris.
“Secara keseluruhan, penjualan di segmen mobil mewah terpengaruh oleh kondisi ekonomi yang terjadi selama ini,” kata Country Manager Wearnes Automotive Thailand, Teeraphong Rodlov.
Dia memperkirakan selama tahun 2024 mobil mewah yang terlego di Thailand hanya 30.000 unit. Jumlah ini luruh hingga 25 persen dibanding tahun 2023 lalu, yang masih sebanyak 40.000 unit.
Namun, Wakil Ketua Federasi Industri Thailand (FTI) yang juga sekaligus Ketua Klub Otomotif FTI, Surapong Paisitpatanapong, mengatakan meski tertekan, namun kondisi segmen mobil mewah masih mending segmen lain seperti mobil pickup misalnya. Dia menegaskan, segmen mobil mewah masih lebih baik karena konsumen di mobil kelas itu memiliki daya beli yang lebih kuat.
“Segmen mobil mewah belum menghadapi situasi yang sangat sulit karena permintaan di segmen ini tidak terlalu terpengaruh oleh kesulitan pinjaman,’ jelas Surapong.
Kondisi seperti ini juga terjadi di Indonesia, meski tidak sama persis. Meski segmen menghadapi tantangan ekonomi nasional yang tertekan, namun penjualan merek-merek mobil mewah masih banyak yang positif.
“Konsumennya kelompok yang sangat rasional dalam kalkulasi keadaan ekonomi, lebih melihat kondisi saat akan melakukan pembelian. Tetapi, secara umum kondisinya lebih bagus ketimbang segmen lain,” papar Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto, saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, belum lama ini.
Sementara, data Gaikindo yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (2/1/2025) menunjukkan selama Januari – November 2024, penjualan mobil BMW ke konsumen (penjualan ritel) di Indonesia sebanyak 3.512 unit. Jumlah ini melorot 6,9 persen dibanding periode sama di tahun 2023.
Kemudian Lexus laku 2.572 unit (naik 25,1 persen), MINI terlego 828 unit (naik 8,7 persen), Audi laku 23 unit (anjlok 58,9 persen). Sedangkan Mercedes-Benz terjual (Januari – Oktober) 1.775 unit, anjlok 29,7 persen. (Anp/Aa)