London, Mobilitas – Rishi Sunak mengakui hal itu sebagai kesalahan dan meminta maaf.
Laporan BBC yang dikutip Mobilitas, Jumat (20/1/2023) menyebut, peristiwa itu terjadi di saat Sunak melakukan perjalanan ke Lancashire, bagian utara wilayah Inggris.
Perdana Menteri Inggris keturunan Asia pertama itu tengah berada di dalam mobil yang berjalan dan sengaja tengah direkam video untuk promosi peningkatan belanja anggaran pemerintah.
“Dalam klip berdurasi satu menit itu Mr Sunak terlihat berbicara ke kamera saat mobil melaju (dan terlihat tidak mengenakan sabuk pengaman/seat belt), dengan sepeda motor polisi muncul sebentar di belakang (mobil),” tulis BBC.
Padahal, di Inggris, penumpang mobil yang tak mengenakan seat belt merupakan tindak pelanggaran. Dendanya mencapai 500 poundsterling jika kasus itu dibawa ke pengadilan dan 100 poundsterling jika didenda di tempat.
Peristiwa itu sontak menjadi bahan kecaman kalangan oposisi terhadap Sunak. Partai Buruh misalnya, menyebut video Sunak tanpa sabuk pengaman di mobil itu menambah”tampilan menyakitkan tanpa akhir” dari sang Perdana Menteri.
“Rishi Sunak tidak tahu bagaimana mengenakan sabuk pengaman, (menggunakan) kartu debitnya, layanan kereta api, (soal pengelolaan) ekonomi, dan negara ini. Daftar ini bertambah setiap hari, dan itu membuat tontonan menyakitkan yang tak ada habisnya,” ujar jurubicara partai itu.
Sebelumnya, Sunak telah dikritik habis-habisan karena bepergian – dari Blackpool London dan kemudian ke Darlington – menggunakan jet milik Angkatan Udadara Inggris (RAF). “Sepertinya PM terlalu terbiasa terbang dengan jet pribadi sehingga dia lupa mengenakan sabuk pengaman di dalam mobil,” tandas Wakil pemimpin Partai Demokrat Liberal, Daisy Cooper.
Bahkan, polisi Lancashire dikabarkan tengah melakukan investigasi terhadap peristiwa itu. Sebab peraturan di Inggris menetapkan penumpang berusia 14 tahun ke atas wajib menggunakan seat bealt.
Kecuali karena alasan medis dan disertai surat keterangan dokter, atau penumpang kendaraan polisi, pemadam kebakaran, dan kendaraan layanan penyelamatan.Mereka yang didenda karena tidak memaaki sabuk pengaman saat ini tidak dapat diberikan poin penalti pada SIM mereka, kecuali di Irlandia Utara.
Namun, juru bicara kantor Perdana Menteri Inggris telah memberikan pernyataan. “Mr Sunak sepenuhnya mengakui kesalahan ini dan meminta maaf. Perdana Menteri percaya bahwa setiap orang harus mengenakan sabuk pengaman,” kata dia. (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id