Jakarta, Mobilitas – Laju mobil dengan tekanan angin yang kurang menjadi lebih berat.
Technical Advisor Surya Kencana Ban, Serpong, Tangerang, Ibnu Rusdi, menyebut ketika pengemudi menginjak pedal gas lebih dalam untuk mempercepatnya, maka dibutuhkan semburan bahan bakar minyak (BBM) lebih banyak. Konsumsi BBM mobil pun boros.
“Salah satu penyebab laju mobil berat, tetapi sering diabaikan adalah tekanan angin ban yang kurang dari standar,” papar Rusdi saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (9/9/2022).
Dinding ban akan melemah akibat tekanan angin yang kurang, dan permukaan tapak ban pun melebar. Sehingga ketika mobil dijalankan area gesekan antara permukaan ban dengan jalan semakin luas.
Hasil penelitian New Resources Institute (NRI) tahun 2021 membuktikan hal itu. Rusdi menyebut setiap tekanan angin ban berkurang 2 psi atau lebih menyebabkan tingkat gulir ban di semua kecepatan berkurang 20% – 30%.
“Sehingga, ketika pengemudi ingin mempertahankan laju kecepatan maka tingkat konsumsi BBM yang dibutuhkan bertambah 5% – 7%,” kata dia.
Borosnya konsumsi BBM menjadikan emisi gas CO2 lebih banyak. Oleh karena itu, faktor tekanan angin ban sangat disarankan untuk dicek setiap sepekan sekali.
“Ini harus dihindari. Apalagi di saat harga BBM naik,” tandas Rusdi. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id