Terjerat Kredit Macet, Penjualan Mobil di Thailand Januari – September Merosot 25 Persen

Toyota Corolla Cross di Thailand - dok.Istimewa

Bangkok, Mobilitas – Bahkan di bulan September saja, penjualan mobil di Negeri Gajah Putih itu untuk pertama kalinya dalam 51 bulan terakhir hanya sebanyak 39.000 unit.

“Penjualan pada bulan September itu, merupakan yang pertama kali terjadi dalam 51 bulan kurang dari 40.000 unit,” bunyi keterangan Federasi Industri Thailand (FTI) Klub Otomotif yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Sementara, secara kumulatif Januari – September 2024, mobil yang terlego di negara yang juga dikenal dengan nama Siam itu hanya 438.000 unit. Jumlah ini anjlok hingga 25 persen dibanding jumlah penjualan mobil yang dibukukan selama periode sama di tahun 2023.

Ihwal penyebab anjloknya penjualan, Jurubicara FTI Klub Otomotif Surapong Paisitpattanapong menyebut karena daya beli masyarakat yang menurun. Bahkan, lanjut dia, selama sembilan bulan pertama banyak konsumen yang membeli secara kredit terjerat kredit macet alias gagal bayar angsuran.

Ilustrasi, proses produksi mobil di Thailand – dok.Istimewa via Global Times

Selama semester pertama tahun ini, nilai kredit macet (Non Performing Loan/NPL) di sektor otomotif Thailand melonjak hingga 29,7 persen dibanding periode sama di tahun lalu. Total nilai kredit macet itu mencapai 254,48 miliar Baht.

“Akibatnya, banyak lembaga keuangan pembiayaan kredit memperketat penayluran pembiayaan,” ujar Surapong.

Dia mengatakan, penurunan penjualan mobil yang anjlok signfikan ini bisa berdampak ke produksi. Selama Januari – September saja, total produksi di Thailand merosot hingga 20 persen dibanding tahun 2023. (Jrr/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id