Beijing, Mobilitas – Sepanjang Januari hingga Agustus tahun ini, total penjualan mobil elektrifikasi (yang terdiri dari listrik murni atau BEV dan plug-in hybrid atau PHEV) melonjak 40 persen dibanding periode sama di tahun lalu.
Data Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Minggu (8/10/2023) menunjukkan, selama delapan bulan pertama itu, total mobil elektrifikasi yang terjual di dunia mencapai 8,23 juta unit. Dari jumlah itu, 5,02 juta unit diantaranya terjual di Cina.
Dengan demikian, Negeri Tirai Bambu menjadi negara dengan penjualan mobil sumber tenaga dari teknologi setrum terbesar di dunia. Sebab, di saat yang sama total penjualan mobil jenis itu di Eropa hanya 1,81 juta unit, di Amerika Serikat 1 juta unit, dan di Asia (di uar Cina) hanya sebanyak 280.000 unit.
Fakta menarik lain dari penjualan mobil elektrifikasi di dunia adalah, tingkat penetrasi mobil jenis itu ke konsumen di Cina ternyata tertinggi keduia setelah Norwegia yang mencapai 72 persen. Besaran penetrasi alias daya tembus penjualan ke konsumen di Cina mencapai 28 persen.
Tingkat penetrasi di Cina tersebut lebih tinggi ketimbang di Jerman yang sebesar 20 persen.Begitu juga dibanding di Amerika Serikat yang sebesar 8,9 persen.
Apalagi dibanding di Jepang yang hanya sekitar 3 persen. Terlebih di Jepang mobil elektrifikasi yang paling banyak terjual adalah jenis plug-in hybrid, sementara mobil listrik murni baru kurang dari 1 persen. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id