Berlin, Mobilitas – Sepanjang Januari hingga Juni atau semester I tahun ini, penjualan mobil di Jerman masih meningkat.
Seperti terlihat di data Otoritas Transportasi Federal Jerman (KBA) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Jumat (28/7/2023), pada bulan Juni saja total penjualan mobil yang dibukukan 59 pabrikan (baik lokal Jerman maupun asing) yang berjualan di Negeri Panzer itu juga naik. Totalnya totalnya 280.139 unit, naik 24,7% dibanding Juni 2022.
Sementara, total penjualan kumulatif selama enam bulan pertama atau semster pertama mencapai 1.396.870 unit. Jumlah ini meningkat 12,8 persen dibanding total angka penjualan yang dibukukan seluruh pabrikan pada enam bulan pertama 2022.
Lima pabrikan lokal tercatat menguasai pasar di negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Eropa ini. Mereka adalah, Volkswagen yang meraup angka penjualan sebanyak 260.470 unit (meningkat 18,6 persen dibanding enam bulan pertama 2022).
Kemudian Mercedes-Benz, dengan total penjualan 145.337 unit (naik 10,4 persen). Ketiga, Audi yang menjual mobil sebanyak 125.584 unit (naik 9 persen), keempat BMW yang melego 111.635 unit (naik 8 persen), dan Skoda yang mencatatkan penjualan 83.449 unit (naik 6 persen).
Dari fakta penjualan ini yang menarik bagi publik dunia adalah, kinerja penjualan Mercedes-Benz dan BMW di kampung halamannya sendiri. Maklum, dua merek ini menjadi mobil kelas premium yang paling populer di berbagai negara, di dunia.
Ternyata, secara volume penjualan Mercedes-Benz (Mercy) jauh lebih unggul di kampung halamannya sendiri dibanding BMW. Bahkan selisihnya sangat jauh, mencapai hampir 34.000 unit lebih, meski ini disebabkan berbagai faktor termasuk jumlah model yang dijual oleh masing-masing pabrikan.
Sekadar informasi, Jerman saat ini merupakan negara dengan Product Domestic Brutto (PDB) terbesar keempat di dunia. Sedangkan pendapatan per kapitanya mencapai US$ 48.600 pada tahun 2022, turun dari US$ 51.200 pada tahun 2021.
Negara berpenduduk 83.301. 657 jiwa (menurut Organisasi Kerjasama Ekonomi Dunia, PBB) ini mengandalkan pertumbuhan ekonomi yang ditopang industri. Di antara industri itu adalah industri mobil, besi, baja, batu bara, semen, kimia, mesin, kendaraan, elektronik, makanan dan minuman, kapal, serta tekstil. (Jrr/Aa)