Ternyata, Penjualan Mobil Listrik Hidrogen Toyota Mirai di Jepang Babak Belur

Ilustrasi, mobil contoh teknologi Toyota Mirai yang dipamerkan di GIIAS 2024 - dok.Mobilitas

Tokyo, Mobilitas – Ambrolnya penjualan secara total (penjualan Toyota Mirai dan mobil hidrogen merek lain) di Jepang selama semester pertama (Januari – Juni) 2024 paralel dengan rontoknya penjualan mobil listrik hidrogen di dunia.

Data Lembaga Riset Energi asal Korea Selatan – yakni SNE Research – yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (19/8/2024) menunjukkan, sepanjang Januari – Juni 2024, total kendaraan listrik hidrogen (Toyota Mirai, Hyundai nexo, Haima Cina, dan kendaraan komersial truk dan bus hidrogen asal Cina) yang terjual di dunia mencapai 5.621 unit.

Jumlah tersebut ambrol 34,1 persen dibanding semester pertama 2023. Pasalnya, selama enam bulan pertama 2023, total kendaraan listrik hidrogen itu, di pasar global, masih sebanyak 8.524 unit.

Tren itu tentunya, menjadi tantangan tersendiri bagi negara-negara yang mengambil kebijakan elektrifikasi sarana mobilitas dengan mengutamakan kendaraan listrik hidrogen. Seperti Jepang misalnya.

Negeri Matahari Terbit ini diketahui mematok target, pada tahun 2030 nanti, populasi mobil listrik hidrogen yang ada di jalanan telah mencapai 800.000 unit. Melonjak berlipat-lipat dari populasi yang ada saat ini.

Toyota Mirai 2024 – dok.Istimewa via Toyota

Padahal, mobil listrik hidrogen lokal Jepang, yakni Toyota Mirai, penjualan terus tergerus, begitu pun dengan mereka lain (lokal maupun asing). Data Japan Automobile Dealers Association (JADA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (19/8/20240 menunjukkan pada tahun 2021 mobil hidrogen itu terjual sebanyak 2.624 unit.

Kemudian di tahun 2022 sebanyak 848 unit, anjlok 65 persen, dan di tahun 2023 ambrol lagi menjadi 422 unit.

Dari total penjualan tersebut, Toyota Mirai mendominasi. Tercatat pada tahun 2017, mobil listrik sel hidrogen (FCEV) Toyota Mirai terjual sebanyak 766 unit, tetapi di tahun 2018 ambrol menjadi 575 unit, dan tahun berikutnya kembali ambrol dan menjadi 644 unit.

Namun tren ambrolnya penjualan Toyota Mirai sedikit terkatrol di tahun 2020, dimana totalnya mencapai 717 unit. Tren penjualan itu berlanjut bahkan menjulang di tahun 2021 dimana total penjualan mencapai 2.438 unit.

Hanya, sayang mencorongnya penjualan Toyota MIrai di kampung halamannya itu hanya bertahan di dua tahun tersebut. Sebab, di tahun 2022 penjualannya rontok menjadi 831 unit, bahkan di tahun 2023 semakin parah dengan total hanya 318 unit.

Adapun di tahun 2024 ini, di periode Januari – Mei, jumlah Toyota Mirai yang terlego hanya 47 unit. Rinciannya, pada Januari sebanyak 11 unit, Februari 7 unit, Maret 11 unit, April 12 unit, dan Mei 6 unit. (Jrr/Aa)