Ternyata, Subsidi Belum Bikin Penjualan Mobil Listrik Melesat di RI

Hyundai Ioniq 5 - dok.Hyundai

Jakarta, Mobilitas – Sebelumnya, pemerintah menargetkan dengan adanya subsidi penjualan mobil listrik murni (BEV) mencapai 35.900 unit pada 2023 ini.

Subsidi atau bantuan yang diberlakukan secara efektif 1 April 2023 itu bertujuan untuk memantik minat pembelian kendaraan listrik rida empat atau lebih. Tetapi, nyatanya, insentif itu tak serta merta membuat penjualan mobil listrik langsung melesat.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (17/5/2023) menunjukkan, selama April total penjualan mobil setrum murni ke dilera (wholesales) sebanyak 1.285 unit. Jumlah ini hanya bertambah banyak 173 unit, dibanding bulan sebelumnya (sebelum ada subsidi) yang mencapai 1.112 unit.

Seperti diketahui, dalam pemberian subsidi ini, pemerintah mensyaratkan mobil yang berhak menerima subsidi adalah mereka yang telah memiliki Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%. Dan berdasar Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023, mereka yang memenuhi syarat ini mendapatkan insentif diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN), yang semestinya 11% menjadi 1%.

Wuling Air EV yang akan diproduksi di Indonesia – dok.Istimewa

Sampai saat ini ternyata baru dua mobil yang memenuhi persyaratan itu, yakni Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV. Tetapi di bulan April, Hyundai Ioniq 5 terjual 716 unit, bertambah 124 unit dibanding bulan sebelumnya yang sebanyak 592 unit.

Sementara, Wuling Air EV hanya bertambah 29 unit yakni dari 421 unit di bulan Maret menjadi 450 pada April. Lonjakan penjualan justeru dibukukan mobil listrik yang tak mendapat subsidi, BMW iX misalnya yang laku 54% atau melonjak 86%.

Fakta lain yang juga menarik dicermati adalah, ternyata penjualan mobil setrum di Tanah Air masih jauh tertinggal Thailand. Data Federasi Industri Thailand Bidang Otomotif yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Rabu (17/5/2023) menunjukkan, di Januari – April tahun ini, penjualan mobil setrum di negara itu mencapai 18.599 unit.

Federasi industri menyebut, jumlah itu lima kali lipat dibanding jumlah penjualan selama empat bulan pertama 2022. Bahkan dua kali lipat penjualan selama setahun penuh di 2022 yang sebanyak 9.729 unit.

Fakta juga berbicara, penjualan mobil listrik di Thailand sejak tahun 2020 terus merayap naik. Jika di 2020 masih sebanyak 1.056 unit, di tahun berikutnya mencapai 1.935 unit, dan di 2022 melonjak menjadi 9.729 unit. (Din/Aa)

 

(Din/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id