Bisnis

Terpompa Pertumbuhan Ekonomi, Truk UD Trucks Laku Keras di RI

×

Terpompa Pertumbuhan Ekonomi, Truk UD Trucks Laku Keras di RI

Share this article
Truk Quester GWE 410 yang dipamerkan UD Trucks di GIIAS 2022 - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Moncernya penjualan UD Trucks tak hanya ke diler (wholesales) saja, tetapi juga ke konsumen (ritel).

Data penjualan di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Jumat (2/12/2022) menunjukkan, sepanjang Januari – Oktober tahun ini, merek truk asal Saitama, Jepang, itu membukukan wholesales sebanyak 1.624 unit. Jumlah ini meroket 439,5% dibanding periode sama di 2021.

Selama Oktober saja, angka wholesales yang dikantongi juga moncer, karena melejit hingga 128,4% dibanding Oktober tahun lalu. Totalnya, 217 unit.

Pada saat yang sama, angka penjualan ritel yang berhasil diraup mencapai 1.599 unit, menanjak hingga 33,5% dibanding sepuluh bulan pertama tahun lalu. Adapun pun di  Oktober saja, jumlah penjualan ritel 234 unit, melejit 160% dari bulan Oktober 2021.

Tak hanya itu. Angka penjualan ritel di bulan kesepuluh ini juga lebih banyak 61 unit dibanding bulan sebelumnya (September) yang sebanyak 173 unit.

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Kamis (1/12/2022) menyebut penjualan kendaraan komersial (termasuk truk) selama sepuluh bulan pertama tahun ini meningkat karena ekonomi kita tumbuh dengan baik.

Salah satu varian truk ringan Quester UD Trucks – dok.Istimewa

“Ekonomi kita di kuartal pertama tumbuh 5,01%, kuartal kedua 5,44%, dan kuartal ketiga 5,72% year on year. Permintaan kendaraan komersial sangat tergantung kondisi ekonomi. Kalau ekonomi tumbuh permintaan meningkat, dan sebaliknya,” papar dia.

Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyebut sektor penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi selama kuartal III adalah industri pengolahan, yakni 17,88%. Selain itu sektor pertambangan 13,47%, dan konsumsi rumah tangga yang mencapai 5,39%.

“Sedangkan sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi selama kuartal itu adalah sektor transportasi dan pergudangan yaitu 25,81%,” kata dia saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Kontributor terbesar ketiga adalah, sektor konsumsi rumah tangga yakni makan dan minum 17,3% year on year.  (Yus/Aa)