Beijing, Mobilitas – Padahal, sebelumnya, pada tahun 2024 selama setahun penuh jumlah penjualan mobil Honda di Negeri Panda itu telah terperosok hingga 30,9 persen dibanding tahun sebelumnya.
Data Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (17/2/2025) menunjukkan sejak tahun 2021 hingga tahun 2024, penjualan mobil Honda di Cina terus merosot. Jika pada tahun 2020 total angka penjualan yang berhasil dikemas pabrikan mobil asal Jepang itu masih sebanyak 1.656.918 unit, di tahun 2021 anjlok 6,92 persen menjadi 1.542.227 unit.
Kemudian di tahun 2022 kembali anjlok hingga 9,66 persen menjadi 1.393.287 unit dan di tahun 2023 anjloknya penjualan terjadi lagi hingga totalnya 1.234.269 unit. Ternyata tren muramnya penjualan belum berhenti di tahun 2024, bahkan totalnya hanya 852.269 unit, anjlok 30,9 persen dibnding total penjualan pada tahun sebelumnya.
Laporan Nikkei yang disitat Mobilitas menyebut penjualan selama 2024 itu merupakan yng terburuk dalam stu dekde. “Karena untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir penjualan di Cina,” tulis media itu.
Sejumlah analis di Bursa Saham Shanghai yang dikutip The Asia Business Insight mengatakan minimnya model berteknologi elektrifikasi yang disodorkan Honda membuat konsumen berpaling dari merek itu. Terlebih tren yang terjadi di Cina saat ini, konsumen beralih ke mobil elektrifikasi.
“Pada sisi lain, mobil elektrikasi Honda yang ada gagap menghadapi persaingan yang ketat. Dimana, tahun itu, para produsen lokal menghadirkan model-model elektrfikasi (NEV) dengan tampilan dan fitur menarik tetapi dengan harga yaang terjangkau. Karena perang harga di antara para pemain terus terjadi dan semakin intensif,” ungkap analis Peter Chan.
Ternyata, dampak perang harga masih diderita Honda di Cina hingga Januari 2025. Meski, pada Oktober 2024 lalu Honda telah mengoperasikan pabrik mobil elektrifikasinya di Wuhan, Cina, namun ternyata belum membuahkan hasil dalam mendomngkrak penjualan.
Data CPCA berbicara, di bulan Januari 2025 Honda hanya berhasil mengemas angka penjualan ritel sebanyak 68.890 unit. Jumlah itu anjlok cukup dalam dibanding Jaanuari 2024 yang masih sebanyak 100.960 unit, bahkan jauh dibawah total penjualan ritel yang dicetknya pada Januari 2023, yang mencapai 165.798 unit. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id