Las Vegas, Mobilitas – Sebuah pickup listrik buatan Tesla Inc, yakni Tesla Cybertruck, terbakar dan meledak di area valet Trump International Hotel, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Rabu (1/1/2025) pukul 08.40 waktu setempat.
Laporan Associated Press dan BBC yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Kamis (2/1/2025) menyebut Kepolisian Las Vegas dan Departemen Kebakaran Clark County dalam keterangan resmi kepada media menyatakan dalam kejadian ini satu orang dinyatakan meninggal di tempat. Dia merupakan pengemudi mobil.
“Sementara, tujuh orang lainnya yang berada di sekitar area kejadian mengalami luka ringan dan beberapa diantaranya di bawa ke rumah sakit. Peristiwa ini terjadi pada pukul 08.40 (waktu setempat),” ungkap Juru Bicara Departemen Kebakaran Clark County.
Polisi langsung melakukan investigasi secara intensif atas kasus terbakar dan meledaknya kendaraan listrik yang diketahui membawa tabung bahan bakar dan mortir kembang api tersebut. Tak kurang dari Presiden Joe Biden memberi perhatian serius kepada peristiwa ini.
Dari berbagai informasi yang disampaikan pejabat keamanan setempat, diketahui Tesla Cybertruck itu disewa di perusahaan rental Turo, di Colorado, dan tiba di Las Vegas pada Rabu pagi atau pukul 06.40 waktu setempat. Selang dua jam kendaraan itu terbakar dan meledak.
Dalam pidato pada Rabu (1/1/2025) malam, Presiden Joe Biden menegaskan pemerintah tengah melacak insiden itu dan meminta aparat hukum terus melakukan penyelidikan. “Terutama untuk mengetahui ada kemungkinan hubungan dengan serangan di New Orleans yang menyebabkan 15 orang tewas pada awal Tahun Baru ini,” kata Biden.
Sementara itu, Chief Exutive Officer Tesla Inc, Elon Musk, melalui cuitan di platform media sosial X menegaskan terbakarnya Tesla Cybertruck itu bukan dikarenakan faktor kendaraan, sebab mobil dalam kondisi baik-baik saja. Namun, karena kembang api dalam ukuran besar yang dibawanya.
“Kami mengonfirmasi bahwa ledakan disebabkan oleh kembang api berukuran sangat besar dan/atau bom yang dibawa di bagian belakang Cybertruck. tidak ada kaitannya dengan kendaraan itu sendiri. Karena semua telemetri kendaraan menunjukkan kondisi baik saat ledakan itu terjadi,” ujar Musk.
Pria berjuluk The Iron Man itu juga mengatakan, saat ini tim senior Tesla sedang menyelidiki masalah tersebut. “Kami belum pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya. Tapi seseorang yang mengetahui isu ini mengungkapkan pihak berwenang belum mengesampingkan kemungkinan terorisme sebagai motif,” tandas Elon Musk. (Din/Aa)