Bangkok, Mobilitas – Pemerintah Thailand menargetkan pada tahun 2035 nanti mobil yang dijual di negaranta adalah mobil listrik alias mobil tanpa emisi gas buang. Artinya, di Negeri Gajah Putih tersebut, di tahun itu sudah tidak ada lagi penjualan mobil konvensional.
Seperti dilaporkan Bloomberg, Jumat (23/4/2021), Penasehat Komite Kebijakan Nasional di Kementerian Energi Thailand, Kawin Thangsupanich, menyatakan saat ini dunia sedang bergerak ke era mobil listrik. Lantaran itulah, negaranya juga harus cepat bergerak menjawab kebutuhan konsumen.
“Kami melihat, saat ini dunia tengah bergerak ke arah itu (era mobil listrik) sehingga kami harus bergerak cepat. Terutama dengan pertumbuhan di masa pasca Pandemi Covid-19,” kata dia.
Thailand, ujar Kawin, harus tetap menjadi pusat produksi atau basis produksi mobil, dengan memproduksi mobil listrik dunia. Terlebih, negeri ini diklaim memiliki jejaring atau rantai pasokan industri mobil listrik yang kuat.
Selain itu, pemerintah juga akan memberikan insentif pajak – baik untuk pabrikan maupun konsumen – oleh pemerintah, serta pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menyokong produksi dan penjualan mobil listrik.
“Jika kita mengadopsi kendaraan listrik hanya dengan cara alamiah saja, akan membutuhkan waktu yang lama,” kata Ketua Asosiasi Kendaraan Listrik Thailand Yossapong Laoonual.
Data asosiasi itu memperlihatkan, populasi mobil listrik di Thailand saat ini masih kurang dari 1% dari tota populasi kendaraan yang beredar di negeri itu.
Analis BloombergNEF Allen Tom Abraham menyebut sepanjang tahun 2020 lalu penjualan mobil listrik di Thailand naik 1,4% dibanding tahun sebelumnya. Padahal, di tahun yang sama, penjualan mobil dengan mesin pembakaran internal ambles 26%. (Den/Arf)