Jakarta, Mobilitas – Mobil bertransmisi manual masih banyak digemari masyarakat meski mobil transmisi otomatis bermunculan.
Ada berbagai alasan mengapa mereka memilih mobil transmisi manual. Namun, apapun alasan pilihan itu, merawat dan memperlakukan dengan baik itu merupakan kunci utama agar mobil tetap dalam kondisi prima dan awet.
Sebab, tanpa disadari, cara berkendara atau pengoperasian mobil yang salah telah dilakukan. Oleh karena itu, perlu dipahami cara atau pengoperasian yang tepat mobil transmisi manual agar awet.
“Kebiasaan tersebut sebisa mungkin diterapkan agar perjalanan tetap terasa aman dan nyaman. Pengendara juga harus melakukan perawatan rutin untuk hindari adanya kerusakan yang mempengaruhi tingginya biaya perawatan kendaraan,” papar Asst. to Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) dalam keterangan resmi yang diterima Mobilitas, belum lama ini.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan:
Pertama, injak pedal akselerator (gas) secara perlahan ketika putaran mesin masih rendah. Saat melaju dengan kecepatan rendah pada gigi percepatan yang lebih tinggi, hindari perilaku menginjak pedal akselerator secara dalam dan mendadak.
“Karena hal ini sama saja memaksa mesin untuk bekerja sangat keras. Sehingga tekanan dan beban yang tidak semestinya terjadi pada mesin, dan akan berdampak pada performa dan keawetan mesin,” kata Hariadi.
Kedua, gunakan engine brake saat deselerasi dengan halus. Pada kondisi tertentu yang masih aman, penurunan kecepatan atau deselerasi dapat dilakukan tanpa banyak menginjak pedal rem secara dalam, namun urutannya harus benar.
“Perpindahan dari gigi percepatan tinggi ke gigi percepatan yang lebih rendah harus dilakukan secara berurutan dan halus. Jika ini dilakukan, maka penggunaan rem juga dapat diminimalisir sehingga kanvas rem lebih awet,” papar Hariadi.
Ketiga, hindari melepas pedal kopling secara cepat. Sebab menyebabkan kopling menjadi panas dan jika ini selalu terjadi akan menyebabkan umur pakai komponen kopling lebih cepat. (Jrr/Aa)