Jakarta, Mobilitas – PT Toyota-Astra Motor (TAM) menarik (recall) terhadap dua mobil sport yang dijajakannya di Indonesia yakni Toyota 86 dan Toyota GR Supra. Toyota 86 ditengarai mengalami masalah pada fuel pump (pompa bahan bakar), sedangkan GR Supra bermasalah pada sistem Engine Control Unit (ECU).
Vice President TAM, Henry Tanoto, menyebut Toyota 86 yang ditarik karena masalah fuel pump itu adalah model yang diproduksi pada tahun 2018. Dia menyebut kegiatan recall produk berkaitan dengan masalah pompa bahan bakar ini, merupakan bagian dari kegiatan recall Toyota yang telah dilakukan sejak setahun lalu.
“Untuk menjamin keamanan dan keselamatan pelanggan, kami terus melakukan monitor di lapangan serta melakukan pengecekan dan perbaikan pada komponen fuel pump,” kata Henry dalam keterangan resmi yang dirilis di Jakarta, dan diterima Mobilitas, Kamis (21/10/2021).
Pengerjaan pengecekan dan penggantian fuel pump diperkirakan berlangsung sekitar 1,5 jam. Proses pemeriksaan dan penggantian tidak dipungut biaya sama
Sedangkan Toyota GR Supra yang diatrik adalah model buatan tahun 2019-2021. Penarikan dilakukan, kata Henry, untuk pengecekan. Namun jika diperlukan Toyota akan melakukan pemrograman ulang pada Engine Control Unit (ECU).
Proses itu diperkirakan berlangsung sekitar 1-3 jam. Proses bisa dilakukan di bengkel resmi Toyota dan tanpa biaya sama sekali.
Hanya, tak disebutkan berapa jumlah model dari kedua mobil yang ditarik tersebut, Tetapi yang pasti, populasi kedua mobil ini di Indonesia terbilang relatif sedikit. Maklum, harganya juga tak bisa dibilang murah.
Data yang dihimpun Mobilitas dari catatan penjualan ke konsumen yang dilaporkan ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, di periode Januari – September tahun ini, penjualan ritel Toyota 86 hanya 25 unit. Jumlah ini melorot jika dibanding periode sama tahun sebelumnya, yang mencapai 28 unit.
Sedangkan penjualan ritel Toyota Supra (yang didalamnya juga ada GR Supra) selama sembilan pertama tahun ini dibeli konsumen sebanyak 8 unit, atau bertambah satu unit dibanding periode sama tahun lalu yang sebanyak 7 unit.
Penjualan tahun ini dibukukan pada Januari 2 unit, April 1 unit, Mei 3 unit, Juni 1 unit, dan September 1 unit. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id