Jakarta, Mobilitas – Penjualan SUV kompak Toyota ini, tidak hanya anjlok di tujuh bulan saja, tetapi juga di bulan Juli.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (21/8/2023), menunjukkan selama tujuh bulan pertama itu, total angka penjualan ke diler (wholesales) yang diraup Toyota CH-R itu hanya 34 unit. Jumlah tersebut anjlok hingga 19 persen dibanding periode sama di tahun 2022.
Sementara pada bulan Juli saja, angka wholesales yang berhasil dipetik SUV kompak salah satu andalan PT Toyota Astra Motor (TAM) ini cuma 1 unit, atau ambrol 90,9 persen. Meski, tren anjloknya penjualan SUV ini tidak hanya terjadi di 2023 ini saja.
Fakta berbicara, penjualan SUV yang disajikan dalam pilihan bersumber tenaga dari mesin konvensional dan berteknologi hybrid ini, belum pernah menyerok angka wholesales hingga 500 unit. Jumlah terbanyak hanya 442 unit di tahun 2019.
Rekam jejak penjualan mobil bernama Toyota C-HR atau Compact High Rider ini memperlihatkan mobil ini pertama kali digelontorkan di Indonesia pada 10 April 2018. Mobil yang diimpor secara utuh dari Thailand tersebut, mengusung mesin bensin 18.8 liter 2ZR-FBE Dual VVT-i.
Setelah itu, disajikan varian berteknologi hybrid. Hanya, kinerja penjualannya tercatat terus merosot sejak 2019 hingga akhir 2022 kemarin. Sepanjang tahun 2018, mobil ini terjual ke diler (wholesales) sebanyak 441 unit.
Sedangkan di tahun berikutnya (tahun 2019) penjualannya hanya bertambah 1 unit, menjadi 442 unit. Namun, kenaikan penjualan yang super tipis itu ternyata tak berlanjut karena di 2020, penjualan ambrol dan hanya 177 unit saja pada tahun itu.
Pada 2021, penjualannya sedikit membaik meski hanya bertambah 3 unit menjadi 180 unit. Tetapi di tahun 2022 penjualan kembali ambrol, karena Toyota C-HR hanya sanggup meraup angka penjualan sebanyak 109 unit. (Din/Aa)