Tokyo, Mobilitas – Toyota Motor Corporation (Toyota) mengumumkan menghentikan sementara produksi kendaraan buatannya di 24 pabrik di Jepang menyusul seretnya pasokan semikonduktor. Penghentian sementara produksi di 24 pabrik itu, dilakukan di Jepang selama akhir Mei hingga Juni.
Toyota menyebut, total jumlah mobil yang diproduksi selama bulan Juni mencapai 850.000 unit. Jumlah itu terdiri dari 250.000 unit di Jepang dan 600.000 unit di luar negeri. Pabrikan itu mengatakan akibat penguncian (lockdown) wilayah di Shanghai, Cina mengakibatkan pasokan suku cadang untuk Toyota terhambat.
“Kami ingin meminta maaf atas penyesuaian berulang produksi kami karena kekurangan suku cadang akibat penyebaran Covid-19, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup besar bagi pelanggan, pemasok, dan pihak terkait lainnya,” bunyi pernyataan resmi Toyota, Selasa (24/5/2022).
Toyota telah melakukan penyesuaian jumlah produksi hingga puluhan ribu unit mobil secara global dari jumlah yang direncanakan di awal tahun.
“Kekurangan semikonduktor dan faktor lainnya membuat sulit untuk melihat ke depan, tetapi kami akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk mengirimkan sebanyak mungkin kendaraan kepada pelanggan kami secepat mungkin,” tandas Toyota.
Akibat terseoknya proses produksi, penjualan mobil Toyota di sejumlah wilayah menjadi kedodoran. Data dari Asosiasi Dealer Mobil Jepang (JADA) dan Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang (JAMA) yang dikutip Mobilitas, Rabu (25/5/2022) menunjukkan, sepanjang Januari hingga April tahun ini penjualan Toyota hanya sebanyak 464.202 unit. Jumlah itu ambrol 17 persen dibanding periode sama tahun 2021.
Pada saat yang sama, merek mewah milik Toyota yakni Lexus, menjual sebanyak 14.709 unit. Total angka penjualan tersebut ambrol 28,1 persen dibanding empat bulan pertama tahun lalu.
Ambrolnya penjualan Toyota juga terjadi di pasar mobil terbesar di dunia yakni di Republik Rakyat Cina (yang menurut data Asosiasi Pabrikan Mobil Eropa memiliki 36,7 persen pangsa pasar dari penjualan mobil di dunia). Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) yang dikutip Mobilitas, Rabu (25/5/2022) menunjukkan, selama Januari hingga April, total penjualan Toyota (tidak termasuk Lexus) di negara itu hanya 555.800 unit, alias ambles 12,3 persen.
Sedangkan di Amerika Serikat, data Asosiasi Dealer Mobil Internasional Amerika (AIADA) memperlihatkan selama Januari hingga Maret tahun ini, penjualan mobil Toyota (tidak termasuk Lexus) di Amerika Serikat 514.592 unit. Jumlah itu ambles 14,7 persen dibanding penjualan selama periode sama tahun lalu. (Fat/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id