London, Mobilitas – Lexus resmi meluncurkan SUV All New LBX yang menggunakan basis Toyota Yaris Cross.
Laporan Carscoops dan Interia Motoryzacja yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Senin (5/6/2023) menyebut SUV subkompak segmen B itu mulai dijual awal 2024. Seluruh Eropa dan wilayah tertentu di luar benua itu menjadi bidikan utama.
Namun, mobil berdimensi panjang 4.190 milimeter (mm), lebar 1.825 mm, tinggi 1.545 mm serta berjarak sumbu roda 2.580 mm ini mulai produksi akhir 2023 nanti. Dia sedikit lebih besar dari Toyota Yaris Cross, namun 305 mm lebih pendek ketimbang Lexus UX.
Parasnya cukup sederhana dengan kelonsong dari bahan plastik halus di sepanjang lengkungan roda. Sementara pada pilar C diberi potongan trim berwarna hitam di ujung sambungan atap dengan bodi.
Lampu bagian belakang full LED diklaim terinspirasi dari kacama hitam. Pada bagian belakang ini aksen krom digunakan menghias bumper, spoiler belakang, dan Lexus tidak menampakkan knalpot.
Pada interior, digunakan bahan premium dan ramah lingkungan. Sederet fitur terkini juga tersemat, mulai dari cluster instrumen digital 12,3 inci, head-up dengan layar sentuh 9,8 inci Lexux Link Connect yang kompatibel dengan pembaruan over-the-air, Apple CarPlay nirkabel, hingga konektivitas Android Auto.
Untuk fitur keamanan standar digunakan Lexus Safety System+ADAS. Lexus mengklaim kadar Noise, Vibration, and Harshness mobil ini rendah berkat isolasi tambahan, sehingga pengendaraan lebih tenang dan nyaman.
Sumber tenaganya mengadopsi teknologi hybrid yakni memadukan mesin bensin 1.5 liter dengan motor listrik. Ada dua varian sistem penggerak yakni roda depan (FWD) dan semua roda (E-Four AWD).
Total semburan tenaga yang dihasilkan mencapai 134 hp dengan torsi 185 Nm. Mereka dilengkapi transmisi CVT Elektronik.
Hanya, hingga kini Lexus belum memberikan informasi soal harga. Tetapi yang pasti, kehadiran Lexus LBX ini akan menjadi amunisi baru untuk menggempur pasar dunia.
Laporan penjualan Lexus yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Senin (5/6/2023) penjualan Lexus merosot 18 persen dibanding 2021. Totalnya hanya 625.365 unit.
Dari jumlah itu 225.000 unit atau 36 persen di antaranya merupakan mobil hybrid. Kemerosotan penjualan terjadi di hampir semua wilayah.
Di Amerika Utara misalnya, penjualan melorot 14 persen menjadi 286.785 unit, di Cina ambles 22 persen dengan total 176.071 unit. Kemudian di Eropa anjlok 32 persen menjadi 47.304 unit, di Jepang melorot 19 persen menjadi 41.253 unit, di Timur Tengah susut 3 persen jadi 28.967 unit, dan di Asia Timur penjualan menjadi 26.693 unit atau merosot 12 persen. (Din/Anp)