Jakarta, Mobilitas – Pemudik Lebaran tahun 2022 ini diperkirakan bakal membeludak setelah dua tahun berturut – yakni tahun 2020, dan tahun 2021 – masyarakat dilarang melakukan mudik untuk menghindari paparan wabah virus corona (Covid-19). Walhasil, tingkat kepadatan lalu-lintas di jalan (baik jalan tol maupun jalan non tol) diperkirakan bakal tinggi, bahkan berpotensi macet
Seiring dengan padatnya arus lalu-lintas tersebut, potensi borosnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) mobil juga sangat tinggi. Walhasil, biaya perjalanan pun bisa membengkak. Terlebih, jarak yang ditempuh juga jauh.
“Sebenarnya soal irit tidaknya konsumsi BBM mobil juga tergantung teknologi yang disematkan pabrikan pada mobil yang bersangkutan. Meskipun, dalam praktiknya, boros tidaknya konsumsi BBM itu juga sangat dipengatuhi gaya berkendara, terutama cara pengemudi menyetir. Dan ini pengaruhnya juga tidak kalah signifikan dari faktor teknologi,” papar Instruktur Safety Driving Java Adventures, Poengki Eko Harianto, saat dihubungi Mobilitas dari Jakarta, Jumat (22/4/2022).
Pria yang pernah menjadi instruktur di sebuah perusahaan pertambangan di Dumai, Riau, itu menyarankan agar pengemudi menggunakan kaidah menyetir atau berkendara yang irit bahan bakar. “Ada beberapa hal yang harus dilakukan saat mengemudi,” ucap dia.
Pertama, cek tekanan angin ban dan tak berlebih membawa muatan. Tekanan angin ban harus sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pabrikan, sedangkan muatan jangan melebihi dari rekomendasi beban muatan yang ditetapkan pabrikan.
Kedua, pastikan rute perjalanan yang akan dilalui menuju tempat tujuan dan waktu keberangkatan yang tepat. Pilih rute tersebut merupakan alur perjalanan yang lebih singkat dibanding rute lain, dan berangkatlah pada waktu dimana orang lain tengah beristirahat sehingga terhindar dari kepadatan lalu-lintas.
Ketiga, jangan menyetir mobil yang sering memacu dan mengerem (stop and go). Pasalnya, cara seperti itu akan menjadikan mobil menyedot bahan bakar lebih banyak.
Keempat, selalu menjaga jarak dengan kendaraan lain. Sehingga, tingkat putaran mesin mobil yang stabil karena tingkat putaran mesin yang stabil akan menghemat konsumsi BBM.
Kelima, jangan terlalu bernafsu menjadi yang terdepan segera tiba di tempat tujuan. Sebab, jika Anda ingin seperti itu berarti harus sering memacu mobil (injak pedal gas) dan mengerem karena terus berupaya mencari celah di antara kendaraan-kendaraan lain yang ada lajur jalan yang Anda lalui. Akibatnya, konsumsi BBM mobil pun boros. (Vto/Aa)