Jakarta, Mobilitas – Asia Tenggara menjadi pasar sekaligus tempat berproduksi yang strategis bagi produsen mobil.
Wilayah Asia Tenggara – yang terdiri dari 10 negara – memiliki jumlah penduduk 600 juta jiwa lebih. Pertumbuhan ekonomi wilayah ini – menurut Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan PBB atau OECD – sebagai kawasan dengan ekonomi paling dinamis juga menjadi titik strategis distribusi barang untuk pasar ekspor ke berbagai negara maupun benua.
Sehingga, tak heran jika banyak produsen, termasuk produsen mobil yang memproduksi kendaraan baik untuk dijajakan di pasar lokal maupun ekspor. Soal produksi mobil, ternyata (Januari – November 2022), Indonesia masih tertinggal Thailand.
Data ASEAN Automotive Federation (AFF) yang dikutip Mobilitas, Kamis (5/1/2023) menunjukkan, sepanjang sebelas bulan pertama 2022 itu, Thailand telah memproduksi 1.790.082 mobil. Pada saat yang sama, mobil yang diproduksi Indonesia 1.330.238 unit.
Namun, dalam penjualan selama periode sama, Indonesia lebih unggul. Selama Januari – November 2022 tersebut, mobil yang terlego di Indonesia mencapai 942.499 unit, sementara di Thailand sebanyak 818.881 unit.
Tidak cuma tahun ini saja Indonesia mengungguli Thailand dalam penjualan. Pada 2021 lalu, Indonesia membukukan penjualan 887.202 unit, naik 66,8% dibanding 2020.
Pada saat yang sama, penjualan di pasar Thailand 754.254 unit. Jumlah ini merosot 4,8% dibanding jumlah penjualan selama 2020.
Tetapi, soal ekspor sebaliknya. Data Federasi Industri Thailand (FTI) menyebut sepanjang 2021, sebanyak 956.530 mobil diekspor Thailand. Jumlah ini melonjak dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 704.626 unit.
Sementara, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Kamis (5/1/2023) menunjukkan selama 2021 hanya 294.639 mobil yang diekspor Indonesia. Meski, jumlah itu telah meningkat dibanding 2020 yang sebanyak 232.175 unit. (Jrr/Aa)