Jakarta, Mobilitas – SUV kompak kembar – Toyota Raize dan Daihatsu Rocky – diluncurkan sekaligus mulai dijual di Indonesia pada saat yang bersamaan, yakni 30 April lalu. Namun hasil penjualan keduanya berbeda lumayan jauh.
Data yang dihimpun Mobilitas dari laporan penjualan – baik ke diler (wholesales) maupun ke konsumen (ritel) – menunjukkan Daihatsu Rocky membukukan wholesales atau lebih tepatnya distribusi unit ke diler yang lebih banyak. Namun, dalam penjualan langsung atau penjualan riil ke konsumen (ritel) Toyota Raize yang lebih banyak.
Fakta data menunjukkan, hingga akhir Juni – atau dua bulan sejak di jajakan – Daihatsu Rocky membukukan wholesales sebanyak 4.662 unit (meski data yang dirilis oleh PT Astra Daihatsu Motor menyatakan sebanyak 4.642 unit). Sementara, Toyota Raize di kurun waktu yang sama mencatatkan angka sebanyak 3.911 unit.
Jumlah wholesales yang dicatatkan Toyota Raize itu berasal dari bulan April sebanyak 141 unit. Lalu di bulan Mei sebanyak 1.431 unit, dan bulan Juni sebanyak 2.339 unit.
Sedangkan total penjualan ritel yang dikantongi Daihatsu Rocky di periode tersebut sebanyak 838 unit. Jumlah ini jauh di bawah total jumlah yang dikoleksi Toyota Raize, yang sebanyak 2.502 unit.
Penjualan sebanyak itu dibukukan pada bulan April sebanyak 20 unit dan Mei sebanyak 1.175 unit. Kemudian di bulan Juni sebanyak 1.307 unit.
Sekadar catatan berdasar Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 31 Tahun 2021 dan kemudian diperbarui melalui PMK Nomor 77 Tahun 2021, dua mobil itu berhak mendapatkan insentif perpajakan berupa pemangkasan alias diskon tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Di periode Maret – Mei keduanya mendapatkan diskon PPnBM hingga 100%, lalu pemberian diskon sebesar ini diperpanjang dari Juni hingga Agustus nanti. (Jrr/Aa)