Guangzhou, Mobilitas – Nama pabrikan mobil listrik asal Guangzhou, Republik Rakyat Cina – Xiaopeng Motors atau Xpeng – menjadi perbincangan publik dunia, karena sepak terjangnya di jagat otomotif dunia yang terus agresif. Xpeng telah berhasil meraup dana hingga miliaran dolar untuk melangkah mengembangkan bisnisnya.
Xpeng memang terus melaju dalam penjualan produk-produk yang dibuatnya. Terlebih, banyak sosok penting dari perusahaan di Cina yang bergabung di pabrikan besutan Henry Xia (Xia Heng) dan He Tao – itu, antara lain Executive Vice President Alibaba, Joseph Tsai, yang bergabung di jajaran dewan perusahaan Xpeng.
Sementara, pada bulan April lalu, pabrikan ini membukukan penjualan mobil listrik Xpeng di sebanyak 5.147 unit . Jumlah ini melonjak 285% dibanding penjualan di bulan yang sama tahun 2020 lalu.
Secara kumulatif sepanjang empat bulan pertama – Januari hingga April – tahun ini, angka penjualan yang berhasil dikantongi Xpeng sebanyak 18.487 unit. Jumlah ini meroket 413% year on year.
Xpeng tak hanya agresif dalam memproduksi mobil tetapi juga memperluas lini bisnisnya.
Pada Mei 2019, Xpeng meluncurkan perusahaan persewaan kendaraan dengan kendaraannya sendiri untuk melayani Guangzhou, Cina.
Langkah ini merupakan strategi Xpeng dalam memperluas lini bisnisnya. Namun, langkah bisnis tak sampai di situ. Berbekal kinerja penjulan plus inovasi yang dicapai, Xpeng mengajukan proposal pengembangan bisnis dan ditawarkan ke sejumlah investor untuk meraup dana modal pengembangan bisnis tersebut.
Strategi ini tokcer. Terbukti, pada November 2019 Xpeng meraup dana senilai US$ 400 juta dan membuat Xiaomi bergabung sebagai investor strategis pabrikan itu. Kemudian pada Juli 2020 dan sebesar US$500 juta – termasuk dari Aspex, Coatue, Hillhouse Capital, dan Sequoia Capital China – didapatkannya.
Lalu pada Agustus 2020, Xpeng dana tambahan senilai US$$ 400 juta berhasil didapatkannya dari sekelompok investor termasuk Alibaba, Otoritas Investasi Qatar, dan dana kekayaan kedaulatan Abu Dhabi, Mubadala.
Bahkan, 27 Agustus 2020, Xpeng berhasil mendsapatkan suntikan fulus lagi senilai US$ 1,5 miliar setelah menjual saham perdananya (Initial Public Offering alias go public) di Bursa Efek New York.
Dan yang paling gres, pada Maret 2021, perusahaan menerima dana US$ 76,9 juta dari Guangdong Yuecai Investment Holdings Co. Walhasil, hingga Mei tahun ini, 23% saham Xpeng dimiliki oleh He Xiaopeng dan 12% oleh Alibaba Group. Selebihnya, oleh investor lain termasuk publik.
Kini, rencana terbaru Xpeng adalah akan membangun pabrik baru di Wuhan, Cina. Pabrik ini disebut berkapasitas produksi 100.000 unit per tahun. (Don/Arf/ Berbagai sumber)